Pemerintah Malaysia telah melecahkan Indonesia dengan menembak tiga Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
“KAMMI meminta supaya pemerintah menggunakan kekuatan diplomasinya supaya pihak Malaysia bertanggungjawab, jangan sampai WNI dilecehkan seperti ini,” kata Ketua Umum PP Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) M Ilyas dalam pesan singkat ke itoday, Selasa (24/4).
Menurut Ilyas, penembakan tiga TKI itu menyangkut persoalan martabat bangsa sekaligus menjadi pembuktian seberapa mampu pemerintahan SBY-Budiono membangun wibawa di hadapan negara tetangga. Hal dianggap penting karena saban waktu, sering terjadi ketegangan antara kedua negara.
Kata Ilyas, Presiden SBY harus langsung komunikasi dengan PM Malaysia Najib Razak agar penembakan tersebut diusut secara tuntas dan tidak terulang lagi kejadian serupa. Keselamatan TKI di luar negeri menyangkut matabat bangsa.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tiga TKI asal Kabupaten Lombok Timur, NTB Maret 2012 lalu meninggal secara tidak wajar. LSM Migrant Care dan Koslata mencium keanehan terkait tewasnya para korban: Herman (34), Abdul Kadir Jaelani (25), dan Mad Noon (28).
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) M Jumhur Hidayat mengatakan Polisi Diraja Malaysia berbuat sadis.
Polisi Diraja Malaysia menembak mati tiga TKI asal Pancor Kopong, Pringgasela Selatan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat NTB yang diduga ingin melakukan penyerangan saat akan ditangkap . (itoday.co.id/JD)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar