“aturlah diri sendiri sebelum mengatur oranglain”
Seperti itulah orang bijak menasihati kita. Sudah selayaknylaha kita merenungkannya, karena kata-kata motivasi itu padat dan berisi. Butuh perenungan untuk memahaminya. Butuh kepekaan untuk menemukan hikmah yang kemudian kita tarik dalam realita kehidupan kita. Inti dari kata-kata motivasi diatas adalah kita harus mampu mengatur diri kita baik mental, spiritual, koneksi, jasad, kebersihan tempat tinggal bahkan kebersihan tubuh kita, sebelum kita mengatur oranglain. Sepertinya ini sepele, namun sejatinya ini mampu membawa perubahan besar dalam hidup kita.
Begitu juga dengan ungkapan yang satu ini. “jangan brharap untuk mengubah dunia, jika kita tidak mampu mengubah diri kita sendiri”. Mungkin kita pernah merasa risau dengan keadaan dunia yang semakin kacau, langka orang jujur, orang ikhlas, atau bahkan orang beriman. Dan mungkin bisa jadi kita juga masih masuk dalam deretan pembobrok dunia, karena mungkin kita masih belum jujur, kurang ikhlas dan mungkin iman kita juga belum teruji. Perubahan..!, itu semua hanya ilusi jika kita tak mampu mengawlinya dari diri kita sndiri. Jangankan mengubah dunia, mengubah diri sendiri saja belum bisa, jangankan mengatur organisasi, mengatur diri sendiri saja belum bisa.
Ya, perubahan. Itulah kunci dri kesuksesan. Darimana memulainya? dari diri sendiri. Inilah kunci atau obat dari segala kerisauaan hati ketika menginginkan idealitas seorang kader KAMMI. Baik idealitas dalam jasadiyah, ruhiyah dan fikriyah. Seperti yng kita ketahui, Kualitas kader menjadi salahsatu fokus perbaikan dipengurusan 2011-2012.
Tak dapat dipungkiri dan dielakkan lagi bahwa kader merupakan aset termahal dalam sebuah organisasi. Organisasi tanpa kader ibarat rumah tanpa penghuni atau bahkan jasad tanpa ruh. Maka, semakin baik kualitas ruh, akan semakin baik pula kualitas jasad. Bahkan jasad takkan mampu menghentikan jika ruh sudah benar-benar berdaya. Seorang syeikh pernah ditanya akan semangatnya dalam berdakwah dan beribadah. Syeikhpun menjawab “yang berdakwah dan beribadah adalah ruh saya”. Kekuatan ruh inilah yang penting dan harus ada dalam setiap kader KAMMI. Karena Ruhlah yang menghantarkan seseorang ada smangat tinggi meski raga terbatas. Maka tak heran jikalau seorang sahabat, sekelas khalid bin walid, ia selalu menang dalam berperang, namun ketika beliau wafat, banyak bekas sayatan pedang dalam tubuhnya. Itulah kekuatan ruh. Meski raga sakit, namun ia masih teap bangkit. Semangat berjihad. Pantng menyerah meski raga payah.
Kok pmbahasannya jadi nyloong gini ya, ndak pa-pa lah. Intiya semua tergantung dari ruh kita. Dan kembali lagi, ruh ibarat anggota penggerak dalam sebuah organisasi.
“Smakin baik kualitas kader, maka semakin baik pula kualitas organisasi” kata orang bijak.
 jika ingin melihat seberapa baik sebuah organisasi maka lihatlah kadernya”. Jika kaderna baik maka organisasi itu di cap baik. Tetapi jangan jadikan jargon ini untuk islam. Ini hanya ungkapan untuk organisasi tertentu saja, khususnya KAMMI yang memang fokus dalam pembinaan kader. Tetapi tidak ada salahnya jika kaidah diatas mungkin digunakan oleh orang non-islam untuk menjelek-jelekkan islam. Pasalnya umat islam saat ini sudah banyak yang berbuat jauh dari karater keislamannya itu sendiri. Bahkan parahnya, tuhan merekapun telah bergeser dari ALLAH SWT yang Esa menjadi manusia, harta, uang, bahkan pohon juga masih ada yang digunakan sebagai sesembahan. Hm... semakin besar saja nich tugas kita, tapi yakin pasti bisa. Syaratnya? Mulai dari diri sendiri.
“mulailah daridiri sendiri adalah kunci perubahan”
Setelah ane renungkan, ane pikirkan, selama ini ane banyak menuntut dari kader-kader KAMMI untuk menjadi kader yang dahsyat, obsesi akhirat, jasad kuat dan ruh senantiasa nyambung ke ALLAH SWT. Namun hasilnya... masih belum sesuai harapan. Ada apa? Nah, betul sekali jawabnya. Ternyata selama ini yang menyeru masih jauh dari harapan. Inilah refleksi mnjelang akhirtahun 2011 masehi ini. ternyata yang menyeru masih belum fokus untuk memperbaiki diri.
Inilah jawaban selama ini. Seorang imam pernah berkata “bagaimana tangan yang kotor akan mampu membersihkan pakaian yang kotor?” hm... maka aku hujamkan dalam diri untuk “MEMPRBAIKI DIRI, SBELUM MEMPERBAIKI ORANG LAIN”. Inilah kunci dari segala kunci, obat dari segala obat. Bersihkan dulu diri sendiri, baru bersihkan oranglain. Semoga saja, diakhir desember 2011, keidealan dalam organisasi ini dapat ane dan antum capai. Amin.
Harus dimulai dari diri sendiri. Alangkah indahnya dan luarbiasa hasilnya jika setip kader KAMMI, memulai dari diri sendiri. Mereka tidak banyak mncela namun fokus terhadap perbaikan amanah yang mereka emban. Betapa indahnya ukhuwah jika itu dapat terealisasi. Betapa kokohnya organisasi, dahsyatnya kadr jika setip diri memperbaiki apa yang harus mereka perbaiki. Smoga dapat terlaksana dan ALLAH SWT memberikan kemudahan kepada kita semua tuk menapaki jalan yang ALLAH SWT ridhoi, Amin.
Terakhir, mari Stop maksiat, yuk kita tobat. Amal kebaikan adalah kunci penarik rizki. Pemercepat datangnya rizki. Sedangkan penghalang rizki adalah dosa. Maka resep agar tak gundah hidup di dunia yaitu jangan menambah dosa, karena yang berdosa akan masuk neraka dan di neraka adanya api yang menyala-nyala. Sedangkan di surga, apapun akan ALLAH SWT beri untuk kita, yakinlah itu tak hanya di akhirat saja, namun di duniapun kita juga bisa mendapatkan kemudahan yang sama. Lagian buat apa banyak-banyak berbuat dosa, sedangkan pahala kita pun belum tentu banyak. Buat apa pula menyibukkan diri dengan dosa, jika kita berbuat baik mendapa pahala. Jika sama-sama berbuat, kenapa tidak pilih yang bermanfaat? Orang cerdas pasti akan memilih yang pnuh manfaat. Waktu sama isi beda. Isi beda hasil tidk sama. Ada surga ada neraka. Jika tidak di surga berarti di neraka, jika tidak dineraka pastilah bahaia hidup di surgaNya. Yuk mulai dari diri sendiri. Salam sukses rurbiaza...
“sesungguhnya ALLAH tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” Qs. Ar-Ra’ad : 11

0 comments:

Posting Komentar